Blog Guru Kimia

Menyajikan bahan ajar dan pembelajaran kimia.

Atom dan Bentuk Molekul

Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur. Bentuk molekul adalah gambaran susunan suatu atom-atom berdasarkan susunan pasangan elektron dalam atom atau molekul.

Termokimia

Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang panasa atau kalor dan berhubungan perpindahan kalor (reaksi eksoterm dan endoterm).

Sunday, March 29, 2020

Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Larutan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan dan bidang industri. Makanan yang disebarkan ke seluruh tubuh, diubah dulu menjadi zat dalam bentuk larutan. Mineral dari tanah diserap tumbuh-tumbuhan dalam bentuk larutan. Reaksi-reaksi kimia di laboratorium atau di pabrik-pabrik industri kimia juga umumnya dalam bentuk larutan. Larutan dapat berwujud cair seperti larutan gula, berwujud gas seperti udara, dan berwujud padat yang diberi nama alloy contohnya perunggu.

Berbagai zat di laboratorium sebelum direaksikan, biasanya sudah dibuat dalam bentuk larutannya. Larutan termasuk ke dalam campuran homogen yang komponennya terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Pelarut yang biasa digunakan adalah air, sedangkan zat terlarut terdiri dari berbagai senyawa baik senyawa ion maupun senyawa kovalen. Contoh senyawa ion yaitu KCl, NaOH, NaCl. Contoh senyawa kovalen yaitu C6H12O6, NH3, HCl, dan C2H5OH.
Dalam kimia dikenal dengan istilah materi. Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Berikut ini adalah bagan penggolongan materi

Contoh campuran heterogen: Campuran pasir dan air, minyak dan air
Contoh campuran homogen: campuran air dengan gula, sirop, campuran air dengan garam.


Sifat Daya Hantar Listrik

Secara umum sifat daya hantar listrik dibagi menjadi 2, yaitu: larutan elektrolit dan non elektrolit

Larutan yang  dapat menghantarkan listrik atau disebut larutan elektrolit.
Larutan yang tidak menyebabkan lampu menyala dan gelembung gas adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik atau disebut larutan nonelektrolit.

Bila larutan elektrolit dialiri arus listrik, ion-ion dalam larutan akan bergerak menuju elektrode dengan muatan yang berlawanan. Melalui cara ini arus listrik akan mengalir dan ion bertindak sebagai penghantar, akibatnya larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Gula pasir, urea, dan alkohol jika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion. Dalam larutan itu, zat-zat tersebut tetap berwujud molekul-molekul netral yang tidak bermuatan listrik, maka larutan-larutan tersebut tidak menghantarkan arus listrik atau nonelektrolit. Berdasarkan penjelasan ini maka penyebab larutan dapat menghantarkan listrik adalah karena adanya ion-ion positif dan ion negatif yang berasal dari senyawa elektrolit yang terurai dalam larutan.
Penguraian senyawa elektrolit menjadi ion-ionnya disebut reaksi ionisasi.
Contohnya NaCl dalam air terurai menjadi Na+ dan Cl–.

Larutan elektrolit berasal dari senyawa ion dan senyawa kovalen terutama senyawa kovalen polar.

Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dibagi menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

Untuk lebih jelasnya tentang materi larutan elektrolit dan nonelektrolit, mari simak penjelasan pada video berikut.


Untuk mengetahui sifat larutan, maka diuji daya hantar listrik larutan dengan menggunakan alat uji elektrolit. Jika dilakukan uji maka akan digambarkan seperti berikut.

larutan elektrolit menunjukkan ciri, adanya nyala lampu dan terdapat gelembung gas di sekitar elektrode, sedangkan nonelektrolit tidak terdapat nyala lampu dan tidak terdapat gelembung gas di sekitar elektrode (kutub positif dan negatif)

Berikut ini adalah praktikum dari daya hantar listrik larutan pada larutan elektrolit dan nonelektrolit

Anak-anak dapat mempelajari lebih lanjut tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit melalui penjelasan dan animasi di Sumber Belajar1 dan Sumber Belajar 2.
Anak-anak dapat merancang percobaan seperti contoh praktikum di atas, menggunakan bahan larutan urea, larutan gula, larutan NaOH, larutan NH4OH, larutan asam klorida, kemudian melakukan percobaan di Laboratorium Maya dan mencatat hasil pengamatan sesuai Tabel di bawah ini.


Catatan:
 Yang Anda amati adalah nyala lampu dan gelembung gas
 Yang anda catat tentang nyala lampu adalah ada atau tidak ada nyala lampu (atau bisa Anda tulis
menyala atau tidak menyala)
 Yang Anda catat tentang gelembung gas adalah ada atau tidak ada gelembung gas

Setelah melalukan percobaan menggunakan Laboratorium Maya, Analisislah hasil pengamatan anda dengan pertanyaan berikut.
Soal/Analisis:
1. Berdasarkan hasil pengamatan Anda kelompokkan larutan yang merupakan larutan elektrolit dan
nonelektrolit!
2. Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan Anda, tentukan larutan yang termasuk dalam elektrolit
kuat dan elektrolit lemah!
3. Berdasarkan jenis senyawanya, kelompokkan senyawa elektrolit yang termasuk dalam senyawa ion
dan senyawa kovalen!
4. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, simpulkan ciri-ciri daya hantar larutan elektrolit dan non elektrolit!

Saturday, March 28, 2020

Trayek pH

Penentuan pH Berdasarkan Trayek Perubahan Warna Indikator Buatan

Ada beberapa indikator asam basa yang digunakan dalam menentukan pH suatu larutan, salah satunya indikator buatan. Indikator buatan disini dalam bentuk cairan dengan berbagai trayek perubahan warna. Simaklah video berikut mengenai cara-cara menentukan pH berdasarkan trayek perubahan warna pada setiap indikator yang digunakan dan konsentrasi suatu senyawa asam atau basa jika pHnya diketahui.

Perhatikan video berikut.
Video ini merupakan penjelasan dan pada bagian terakhir video ada tugas perorangan yang harus anda kerjakan.
Catatan: Tugas dikumpulkan melalui WA.

Kekuatan Asam dan Basa

Kekuatan Asam Basa dan pH

Asam dan Basa adalah senyawa kimia yang juga memiliki kemampuan dalam menghantarkan listrik. Sebagaimana yang dibahas saat Anda Kelas X semester 2 tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. larutan elektrolit yang dibedakan atas elektrolit kuat dan elektrolit lemah, maka larutan asam dan larutan basa yang merupakan larutan elektrolit juga dibedakan atas asam-basa kuat dan asam-basa lemah. Perbedaan kekuatan larutan asam-basa ini dipengaruhi oleh banyak sedikitnya ion-ion pembawa sifat asam dan ion-ion pembawa sifat basa yang dihasilkan saat terionisasi.

Kekuatan Asam

Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
Asam kuat
Mengalami ionisasi sempurna di dalam air
HA(aq) → H+(aq) A (aq) 

Asam Lemah
Mengalami ionisasi sebagian di dalam air seperti elektrolit lemah dan terdapat tetapan ionisasi kesetimbangan asam (Ka).
HA(aq)  H+(aq) A (aq)

Kekuatan Basa

Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion-ion OH yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

Basa kuat
Mengalami ionisasi sempurna di dalam air
M(OH)x(aq) → Mx+(aq) + xOH (aq) 

Basa lemah
Mengalami ionisasi sebagian di dalam air seperti elektrolit lemah dan terdapat tetapan ionisasi kesetimbangan basa (Kb).
M(OH)x(aq)   Mx+(aq) + xOH (aq) 
: justify;">

Derajat Keasamaan (pH)

Dari uraian tetapan kesetimbangan air dapat disimpulkan bahwa besarnya [H+] dalam suatu larutan merupakan salah satu ukuran untuk menentukan tingkat keasaman suatu larutan.
Untuk menyatakan tingkat atau derajat keasaman suatu larutan, pada tahun 1910, seorang ahli dari Denmark, Soren Lautiz Sorensen memperkenalkan suatu bilangan yang sederhana. Bilangan ini diperoleh dari hasil logaritma konsentrasi H+.

Penjelasan lebih lengkap ada dalam video berikut ini. Di dalam video ada beberapa penjelasan mengenai cara menentukan konsentrasi dan perhitungan pH. Ada tugas yang juga hrs anda kumpulkan.