PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN (R&D) DI BIDANG PENDIDIKAN MENGGUNAKAN MODEL 4D
Miokti Yessi
Guru SMA Negeri
7 Palangka Raya
Palangka Raya,
Kalimantan Tengah
Abstrak
Penelitian dan pengembangan adalah
suatu proses yang dipakai unntuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.
Penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menjembatani atau memutus
kesenjangan antara penelitian dasar dan terapan. Penelitian pengembangan adalah
upaya untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk berupa materi, media,
alat dan atau strategi pembelajaran. Produk tersebut digunakan untuk mengatasi
pembelajaran di kelas, dilakukan secara sistematis dan objektif, bukan untuk
menguji teori. Hasil penelitian dan pengembangan digunakan berguna bagi
pemecahan masalah rancangan dan desain dalam pembelajaran atau pendidikan.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dilakukan serangkaian proses
validasi oleh ahli di bidangnya dan uji coba lapangan. Penelitian pengembangan
menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-postest only. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
data empiris sebagai dasar perbaikan dan penyempurnaan produk yang
dikembangkan. Menurut Thiagarajan, metode pengembangan dilakukan menjadi 4
tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate.
Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, pendidikan, Model
4D
PENDAHULUAN
Penelitian dan pengembangan merupakan konsep yang relatif masih
baru di bidang pendidikan. Penelitian dan pengembangan yang
lebih dikenal dengan istilah research and
development (R & D). Strategi untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan, oleh
Borg & Gall (Setyosari,
2013) disebut sebagai penelitian (research) dan pengembangan (development). Ilmu
pengetahuan dapat dianggap sebagai strategi mencari pengetahuan yang kurang
lebih bersifat abstrak yang dinamakan teori. Sedangkan pengembangan adalah
penerapan pengetahuan yang terorganisasi untuk membantu memecahkan masalah
dalam masyarakat termasuk di bidang pendidikan.
Penelitian pengembangan
mengikuti langkah-langkah secara siklus. Langkah-langkah penelitian atau proses
pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan
dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan tersebut,
melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang dimana produk itu akan
dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan.
Penelitian
dan pengembangan dilakukan untuk menjembatani atau memutus kesenjangan antara
penelitian dasar dan terapan. Terkadang seorang peneliti melakukan sebuah
penelitian dengan pendekatan penelitian seperti penelitian survey, korelasi,
eksperimen dengan fokus penelitian hanya mendeskripsikan tentang pengetahuan
serta kesulitan belajar, mendeskripsikan profil hasil belajar para pebelajar, jarang
memberikan deskripsi yang berguna bagi pemecahan masalah rancangan dan desain
dalam pembelajaran atau pendidikan. Untuk itu, penulis mencoba untuk mengulas
kembali bagaimana suatu penelitian dan pengembangannya dalam dunia pendidikan
khususnya di bidang sains. Diharapkan dari pengkajian dan pengembangan akan
memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan
bagi seorang peneliti, yaitu untuk mendapatkan suatu reformasi atau perubahan
yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.
PEMBAHASAN
Konsep Penelitian Pengembangan
Borg and
Gall (Sugiyono, 2017) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan
merupakan proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan
produk. Yang dimaksud produk di sini tidak hanya suatu yang berupa benda
seperti buku teks, film untuk pembelajaran, dan software (perangkat lunak)
komputer, tetapi juga metode seperti metode mengajar, dan program seperti
program pendidikan untuk mengatasi suatu permasalahan. Sedangkan menurut Soenarto (Tegeh,
dkk, 2014) memberikan batasan tentang penelitian pengembangan sebagai suatu
proses untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang akan digunakan
dalam pendidikan dan pembelajaran. Rickey dan Kelin (Sugiyono, 2017) dalam
bidang pembelajaran menyatakan penelitian pengembangan adalah kajian yang
sistematis tentang bagaimana membuat rancangan suatu produk,
mengembangkan/memproduksi rancangan tersebut, dan mengevaluasi kinerja produk
tersebut, dengan tujuan dapat diperoleh data yang empiris yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk membuat produk, alat-alat dan model yang dapat digunakan
untuk pembelajaran atau nonpembelajaran.
Seals dan
Richey (1994) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai suatu pengkajian
sistematik terhadap pendesainan, pengembangan dan evaluasi program, proses dan
produk pembelajaran yang harus memenuhi kriteria validitas, kepraktisan, dan
efektifitas. Sedangkan Plomp (1999) menambahkan kriteria “dapat menunjukkan
nilai tambah” selain ketiga kriteria tersebut. Akker (1999) mendeskripsikan
penelitian pengembangan berdasarkan dua tujuan yakni: (1) pengembangan prototipe produk dan (2) perumusan saran-saran metodologis
untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut.
Dapat
disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah upaya untuk mengembangkan dan
menghasilkan suatu produk berupa materi, media, alat dan atau strategi
pembelajaran, digunakan untuk mengatasi pembelajaran di kelas, dilakukan secara
sistematis dan objektif, bukan untuk menguji teori.
Karakteristik Penelitian Pengembangan
Sebenarnya
penelitian pengembangan tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian yang
selama ini dilakukan. Perbedaan penelitian pengembangan dengan penelitian yang
lain terletak pada metodologinya. Menurut Gay (1990), penelitian pengembangan
adalah suatu usaha untuk mengembangkan produk yang untuk digunakan sekolah dan
bukan untuk menguji teori.
Menurut
Wayan (2009) ada 4 karateristik penelitian pengembangan antara lain :
1.
Masalah yang
ingin dipecahkan adalah masalah nyata yang berkaitan dengan upaya inovatif atau
penerapan teknologi dalam pembelajaran sebagai pertanggung jawaban profesional
dan komitmennya terhadap pemerolehan kualitas pembelajaran.
2.
Pengembangan
model, pendekatan dan metode pembelajaran serta media belajar yang menunjang
keefektifan pencapaian kompetensi siswa.
3.
Proses
pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba
lapangan secara terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
bermanfaat untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
4.
Proses
pengembangan model, pendekatan, modul, metode, dan media pembelajaran perlu
didokumentasikan secara rapi dan dilaporkan secara sistematis sesuai dengan
kaidah penelitian yang mencerminkan originalitas.
Akker
(1999) mengemukakan motif penelitian pengembangan, yaitu kebanyakan dilakukan bersifat
tradisional, seperti eksperimen, survey, analisis korelasi yang fokusnya pada
analsis deskriptif, perubahan kebijakan sehingga perlu dilakukan penelitian
yang lebih evolusioner (interaktif dan siklis).
Tujuan Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan
bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang
sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk yang dihasilkan tidak harus
berbentuk benda perangkat keras (hardware)
namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkatlunak (software). Produk yang dihasilkan (dalam
dunia pendidikan) dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau
perangkat pembelajaran,seperti RPP, buku, LKS, soal-soal atau bisa juga
penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat
pembelajaran. Jika penelitian dan pengembangan bertujuan menghasilkan produk
maka sangat jelas produk ini adalah objek yang diteliti pada proses awal
penelitian sampai akhir, sedangkan jika dilakukan uji coba dalam kelas peserta
didik, maka peserta didik adalah subjek penelitian (pelaku). Jadi titik fokus
penelitian sebenarnya ada pada objek penelitian (produk), sehingga dalam
mengambil keputusan tidak mengarah kemana-mana yaitu tetap pada produk yang dikembangkan
(objek penelitian).
Desain
Uji Coba Produk
Dalam
bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui penelitian R&D
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan. Produk-produk
pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan
tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi
tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, dll.
Desain
produk seperti metode mengajar baru atau metode pembelajaran baru dapat
langsung diuji coba. Uji coba dilakukan setelah dilakukan serangkaian validasi
dan revisi. Validasi dilakukan oleh ahli di bidangnya kemudian diuji cobakan
pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan metode mengajar yang diterapkan lebih efektif dan efisien
dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang lain (Sugiyono, 2009).
Untuk
itu pengujian dilakukan dengan metode eksperimen, yaitu membandingkan
efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. Jika yang dikembangkan
adalah bahan ajar berupa LKS maka kegiatan uji coba ini dilakukan dengan
membandingkan hasil sebelum (O1) dan sesudah implementasi (O2)
pembelajaran menggunakan rancangan one
group pretest-postest only.
Gambar 1. Desain
One Group Pretest-Postest Only
Langkah-langkah Pengembangan Menggunakan Model 4-D
Thiagarajan
(1974) mengemukakan bahwa, langkah-langkah penelitian dan pengembangan
disingkat 4D, yang merupakan singkatan dari Define,
Design, Develop, dan Disseminate.
Model tersebut yang diadaptasi menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian,
perancangan, pengembangan, dan penyebaran (Trianto, 2012). Hal ini di
digambarkan seperti tertera pada Gambar 2.
Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian dan
Pengembangan Menurut Thiagarajan (1974)
1.
Tahap Define (Pendefinisian)
Tahap
pendefinisian meliputi identifikasi masalah, analisis siswa, analisis tugas,
dan analisis materi (analisis konsep). a) identifikasi masalah bertujuan untuk
mengetahui masalah yang terjadi di dalam ruang lingkup penelitian. Menurut
Yessi (2018), prosedur identifikasi masalah dilakukan sebagai berikut: (1)
observasi kegiatan pembelajaran, nilai ulangan harian, UTS, dan UAS siswa; (2)
analisis terhadap karakteristik pembelajaran di sekolah; (3) analisis terhadap
materi yang diberikan; (4) analisis terhadap buku dan bahan ajar yang digunakan
dalam pembelajaran.
2.
Design
(Perancangan)
Thiagarajan
mengungkapkan pada tahap perancangan dilakukan perancangan kriteria tes (evaluasi),
pemilihan media, pemilihan format (multimedia, format pencetakan), dan desain
awal (pembuatan prototype bahan ajar).
3.
Develop
(Pengembangan)
Tahap
pengembangan bertujuan untuk memperoleh data empiris sebagai bahan dasar
perbaikan Tahap pengembangan terdiri penilaian ahli dan uji coba pengembangan. Penilaian
ahli pada produk yang dikembangkan adalah subtansi materi, penggunaan bahasa
dan tata bahasa, format, serta gambar/ilustrasi. Menurut Yessi (2018) tahap
pengembangan dilakukan penyusunan instrumen penilaian produk, pemilihan atau
penentuan validator (expert appraisal),
revisi hasil validasi ahli, uji keterbacaan perorangan, revisi hasil keteracaan
perorangan (desain revisi II), uji keterbacaan kelompok, dan revisi hasil
keterbacaan kelompok. Revisi dan ujicoba kembali terus dilakukan sampai produk
yang konsisten dan efektif untuk itu perlu dilakukan uji coba lapangan. Uji
coba dilakukan di sekolah yang sesuai dengan materi atau konsep yang
dikembangkan.
4.
Disseminate (Penyebarluasan)
Disseminate berisi kegiatan penyebarluasan produk
yang telah teruji dan dikembangkan untuk dimanfaatkan orang lain secara luas. Diseminasi
dapat dilakukan di kelas lain dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan perangkat dalam proses pembelajaran. Penyebarluasan produk dapat
dilakukan melalui sebuah proses penularan kepada praktisi pembelajaran terkait
dalam suatu forum tertentu. Bentuk diseminasi ini bertujuan untuk mendapatkan
masukan, koreksi, saran serta penilaian untuk menyempurnakan produk akhir pengembangan
agar siap diadopsi oleh pengguna.
PENUTUP
Penelitian dan pengembangan merupakan
proses/metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Yang
dimaksud produk di sini tidak hanya suatu yang berupa benda seperti buku teks,
film untuk pembelajaran, dan software
(perangkat lunak) komputer, tetapi juga metode seperti metode mengajar, dan
program seperti program pendidikan untuk mengatasi suatu permasalahan. Penelitian
dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau
menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk
yang dihasilkan dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau
perangkat pembelajaran,seperti RPP, buku, LKS, soal-soal atau bisa juga
penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan pengembangan perangkat
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Akker,
J. J.H. (1999). Principles and Methods of
Development Research. (Online). (www.cite.hku.hk.event.doc). Diakses
28 Agustus 2018
Gay, L.R, Geoffrey
E. Mills, Peter Airasian. (2012). Educational Evaluation and
Measurement: Competencies for Analysis and Application. Tenth
edition. New York: Pearson Education, Inc. (Online), (englishlangkan.com). Diakses 28 Agustus 2018.
I Wayan Santyasa. (2009). Metode
Penelitian Pengembangan & Teori Pengembangan Modul. Makalah Disajikan
dalam Pelatihan Bagi Para Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK Tanggal 12-14 Januari
2009, Di Kecamatan Nusa Penida kabupaten Klungkung. (Online). https://www.scribd.com/document/111613900/Teori-Pengembangan-Modul.
Diakses 15 Agustus 2018.
Plomp, Tj. (1994). Educational Design: Introduction. From Tjeerd Plomp
(eds). Educational &Training System Design: Introduction. Design
of Education and Training (in Dutch).Utrecht (the Netherlands): Lemma.
Netherland. Faculty of Educational Science andTechnology, University of Twente.
(Online). (www.fi.uu.nl), diakses 28 Agustus 2018.
Rita C. Richey, J. D. K., Wayne A. Nelson.
(2009). Developmental Research : Studies of Instructional Design and
Development. Tersedia di myweb.fsu.edu/jklein/articles/Richey_Klein_2005.pdf.
Diakses tanggal 16 Agustus 2018.
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Teknologi Pembelajaran:
Definisi dan Kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk.
Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ.
Setyosari,
Punaji. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan. Edisi Ketiga.
Jakarta: Kencana Prenamedia Group.
Sugiyono.
(2008). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017).
Metode Penelitian dan Pengembangan (Reasearch
and Development/R&D). Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Tegeh, I
Made, dkk. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thiagarajan,
S., Semmel, D.S., dan Semmel, M.I. (1974). Instructional
Development for Training Teachers of Exceptional Children: A Sourcebook.
Indiana: Indiana University. (Online),
(http://files.eric.ed.gov/fulltext/ED090725.pdf), diakses tanggal 16 Mei 2017.
Yessi,
Miokti. (2018). Pengembangan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Learning Cycle 7E pada Materi Asam Basa untuk
Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA Kelas XI MIPA. Tesis. Palangka
Raya: Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya.
0 comments:
Post a Comment