TATA NAMA SENYAWA
Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh:
- Garam glauber, yaitu natrium sulfat (Na2SO4) yang ditemukan oleh J. R. Glauber.
- Salmiak atau amonium klorida (NH4Cl), yaitu suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir.
- Soda pencuci, yaitu natrium karbonat (Na2CO3) yang digunakan untuk melunakkan air (membersihkan air dari ion Ca2+ dan ion Mg2+).
- Garam NaHCO3 (natrium bikarbonat) digunakan untuk pengembang dalam pembuatan kue.
Berikut ini beberapa senyawa kimia lain yang mengandung bahan kimia
Secara umum senyawa dibagi menjadi 2, yaitu senyawa biner dan senyawa terner
TATA NAMA SENYAWA BINER
Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan.
B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F
Rumus kimia
amonia lazim ditulis sebagai NH3 bukan H3N dan
rumus kimia air lazim ditulis sebagai H2O bukan OH2.
Tata Nama Senyawa Kovalen
Masih ingatkah Anda tentang senyawa kovalen? Di Kelas X semester 1 Anda telah mempelajari ikatan kimia. Senyawa kovalen terikat dalam ikatan kovalen. Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, dalam Utami, 2009: 49). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam). Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun atau rumus struktur. Berikut ini aturan penamaan senyawa kovalen.
Contoh cara penamaannya
Tata Nama Senyawa Ion
Masih ingatkah kamu tentang ikatan kimia. Pada materi ikatan kimia Anda telah belajar senyawa ion. Senyawa ion terjadi karena ikatan ion. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (James E. Brady dalam Utami, 2009: 46). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan elektron berubah menjadi ion positif. Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua
senyawa ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu.
Berikut ini aturan penamaan dan contoh penamaanya:
Tata Nama Senyawa Asam
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion hidrogen H+ atau H3O+.
Berikut ini cara penamaannya.
Tata Nama Senyawa Basa
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan terionisasi menjadi ion hidrogen OH ̶ .
Berikut ini aturan penamaannya dan contoh penamaannya
Secara lengkap Anda dapat menonton videonya
Daftar Pustaka:
Budi Utami et al. 2009. Kimia 1 : Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Purba, Michael. 2017. Kimia untuk
SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-illmu Alam. Jakarta:
Erlangga.
Sunarya,Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 1 : Untuk
Kelas X Sekolah Menengah Atas/ Madrasah
Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Erma Tri Wulandari,dkk. 2018. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas X Semester 1. Klaten: Intan Pariwara
0 comments:
Post a Comment